Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2018

Kegalauan Emak-Emak Bekerja

Pilihan menjadi emak-emak yang bekerja, mungkin merupakan kegalauan yang tidak pernah habis-habisnya bagi saya. Saya menjadi emak dari satu anak yang harus terpisah jarak dari anak dan suami karena  pekerjaan. Jarak terpentang sejauh 149 km diantara kami. Bukan pilihan yang mudah, karena bagaimanapun saya tidak pernah fokus dan mendapatkan hasil yang maksimal dalam pekerjaan maupun dalam mendampingi keluarga. Ketika  bekerja, pikiran saya tertuju pada anak saya. Apakah dia sudah makan, makan apa, bajunya bersih nggak, kaos kakinya diganti nggak, PR-nya dikerjakan nggak dan lain sebagainya. Bisa sih dikontrol via telpon tapi ya begitulah anak jaman now, menjawab semua arahan, himbauan, perintah dengan kata "iya mak eeee....", padahal belum tentu dikerjakan atau dipatuhi. Giliran saya tidak masuk kerja alias ambil ijin dari kantor karena anak saya kurang fit, pikiran saya justru ke pekerjaan. Reviunya belum selesai, Tepranya belum dientri, wadduhhhh... ada rapat. Tidak ada yang