Turik
Turik selalu mengeluh kepada Mamaknya. Tiada hari tanpa mengeluhkan fisiknya. Turik insecure.
“Banyak kali jerawatku, Mak. Andai wajahku
kayak si Gittal, mulus menghasilkan fulus”
“Issh, itam kali kulitku. Nggak kayak kulit si
Mantik, keputihan dia, Mak.”
“Aiiih, gendut kali aku, Mak. Beda kali sama
bodi si Mentel yang seksi. Awak tepos, dia tonggek.”
Begitulah Turik berkesah, membandingkan dirinya
dengan orang lain. Biasanya Mamak menghibur dengan mengungkap semua kelebihan
Turik.
“Memang kau jerawatan, Rik. Tapi jewatmu cuma
dua. Coba kau liat si Gurbak, nggak terhitung jerawatnya.”
“Memang kau nggak keputihan, Rik. Tapi ngga kayak si Boncilah, boru tulangmu itu.”
“Gendut sih kau, tapi masih kalah gemukmu sama si Bohai.”
Penghiburan Mamak tak pernah berguna. Keluhan Turik
tetap diputar non stop. Belum ada
penerimaan diri. Sampai suatu hari karena sudah nggak tahan lagi, emosi Mamak
meledak. Meletup bagai kompor meleduk.
“Turiiik! Kapan kau berhenti
membanding-bandingkan dirimu dengan orang lain. Selalu begitu, apa kau nggak
capek melihat orang lain terus?”
Turik terkejut. Singa yang selama ini tidur
dalam pikirannya bangkit karena omelan Mamak.
“Kenapa baru sekarang Mamak ngomong gitu? Dari
anak-anak sampai kemarin pun, aku masih Mamak bandingkan sama anak tetangga,
sama anak kawan mamak, sama kawan-kawanku, sama semua anak saudara. “
Ledakan emosi Turik jauh lebih menggelegar.
Mamak yang bilang, “Liat si Bibit itu Turik,
rajin kali dia bantu Mamaknya.”
Mamak yang cakap, “Turik, nggak bisa kau kayak
si Monza, cantik cetar membahana.”
Mamak yang ngomong “Jangan kayak boru udamu kau
Turik, melakak terus kerjanya.”
“Gitu kan ucapan Mamak terus-terusan. Ingat
dulu, Mak! Sekarang kok Mamak malah menyalahkan aku pula,” Jerit Turik yang
menangis terisak-isak meninggalkan Mamak.
Mamak terdiam, melongo dan terpaku. Pelan-pelan
pikirannya disusupi kesadaran, Turik ternyata hanya mengikuti yang dilakukannya.
hahhahahahah. Menarik kali premisnya cerpen ini, Kak. Sukaaaaaa akuuu. Pemilihan nama karakternya pun mudah dan menarik untuk diingat.
BalasHapus