The Psykology of Money

Buku The Psychology of Money adalah sebuah buku yang dituliskan oleh Morgan Housel. Buku ini memiliki tujuan untuk pelajaran abadi mengenai kekayaan, ketamakan, dan kebahagiaan.

Untuk memudahkan kita membaca buku ini, penjelasan dari setiap bab akan dicontohkan oleh orang-orang terkenal. Seperti salah satu bab yang terdapat di buku ini yaitu penggunaan waktu. Pada bab ini Warren Buffetlah yang di contohkan. Waktu sangatlah penting.Kita dapat mengambil contoh dari Buffet yang sudah mencoba menggelola atau menambah uang sejak usia 12 tahun. Itu adalah sesuatu kelebihan yang terdapat pada dirinya. Mungkin jika dia tidak mencoba memulai investasi sejak kecil, maka kesuksesannya tidak akan sampai di titik seperti saat ini. Begitu juga dengan orang lain. Pasti ada orang yang dapat jauh lebih kaya dibandingkan dengan Buffet. Namun orang-orang tersebut tidak memanfaatkan waktunya dengan baik. Dan akhirnya tidak dapat meraih kesuksesan Buffet bahkan jauh di bawah Buffet.

Selain itu di buku ini juga membahas tentang “cukup”. Maksudnya ada banyak orang kaya raya yang merasa tidak cukup atas kekayaannya sehingga  memutuskan untuk membuat berkali-kali lipat lebih menguntungkan. Termasuk dengan cara apapun. Contohnya adalah Bernie Madoff yang tidak cukup dengan kekayaannya. Sehingga melakukan penipuan (skema ponzi). Skema ponzi adalah modus investasi palsu yang membayarkan uang investor dari uang mereka sendiri atau uang yang dibayarkan investor lain. Sudah bisa ditebak tanpa melakukan penipuan Madoff adalah orang yang benar-benar kaya. Tapi dia merasa tidak cukup akan kekayaannya dan melakukan sesuatu yang menghancurkan dirinya sendiri. Kita sering kali melihat ke atas tanpa melihat orang yang berada di bawah kita. Itu adalah definisi tidak cukup. 

“Paradoks dalam mobil” salah satu bab yang terdapat di dalam buku ini. Mobil mewah memberikan sinyal yang kuat terhadap orang lain bahwa kita sudah berhasil. Ironinya adalah kita sendiri jarang melihat para pengemudi mobil mewah. Bila Anda melihat pengemudi mobil mewah Anda jarang mengatakan, “Wow, orang yang menyetir mobil itu keren.” Tetapi Anda lebih sering mengatakan, “Wow, jika saya memiliki mobil itu, orang akan mengatakan bahwa saya keren. Paradoks yang terdapat di sana adalah bahwa orang cenderung ingin kekayaan memberikan sinyal ke pihak lain bahwa ia harus disukai dan dikagumi. Kenyataannya, orang lain tidak sering mengagumi anda. Namun, mereka membuat kekayaan anda sebagai patokan untuk hasrat mereka sendiri. itu adalah sebagian dari bab mengenai paradoks orang dalam mobil.

“Sederhana tapi gampang terlewat adalah bahwa membangun kekayaan tidak banyak hubungan dengan pendapatan atau hasil investasi, dan banyak berhubungan dengan tingkat tabungan. Yang paling penting, nilai kekayaan itu relatif pada apa yang Anda butuhkan.” Menabung adalah bab yang paling saya ingat dari buku ini. Menabung sangatlah penting. Namun, sebagian orang menabung untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan sebagiannya lagi tidak memiliki tujuan. Contohnya adalah jika anda ingin membeli rumah, mobil, perhiasan, anda harus menabung. Sedangkan orang yang tidak memiliki tujuan untuk mempersiapkan masa depan yang tidak dapat kita prediksi. Misalnya seperti wabah Covid pada 2020. Banyak orang yang terkena PHK. Jika ia memiliki tabungan maka ia akan selamat. Tapi jika ia tidak memiliki tabungan, kita tidak tahu pasti apa yang akan terjadi.

Mengenai kaya dan kekayaan juga terdapat dalam buku ini. Jika kaya adalah orang yang memakai perhiasan, mobil, dan rumah mewah. Namun, kita tidak tahu menahu mengenai keuangannya. Atau dengan kata lain, dia bisa saja menipu atau berutang untuk mendapat keuangan tersebut. Jika kita melihat orang seperti itu kita sudah pasti mengatakan bahwa dia adalah orang yang kaya. Namun jika kekayaan adalah orang kaya yang tidak mencolok. Seperti tidak memakai perhiasan atau mobil mewah saat bepergian. Namun tabungannya jelas sangat berlimpah. Namun kita pasti menganggapnya sebagai orang sederhana.

Mengolala uang dengan baik tidak ada hubungannya dengan kecerdasan Anda dan lebih berhubungan dengan perilaku Anda. Dan perilaku sukar diajarkan, bahkan kepada orang-orang yang cerdas. Contohnya seperti cerita seseorang yang sangat ahli di bidang IT. Dia mendapatkan banyak sekali uang dari pekerjaannya di bidang IT. Namun dia tidak dapat mengolah uangnya dengan baik. Dia justru menghabiskan uangnya dengan sangat cepat dan dengan cara yang konyol. Yaitu membeli koin emas dan melemparnya ke kolam. Sebaliknya dengan cerita seorang pembersih pom bensin. Dia hidup sederhana selama bertahun-tahun. Dan orang juga berpikiran demikian. Tapi saat dia meninggal ternyata kekayaannya sangat berlimpah. Semasa hidup dia sebenarnya menanam saham blue chip. Tapi tidak ada seorangpun yang mengetahuinya. Cerita ini hampir sama dengan cerita mengenai kaya dan kekayaan. Kita tidak tahu harta seseorang. Bisa saja sebenarnya Anda bertemu dengan orang sangat kaya dan memiliki harta berlimpah namun Anda tidak menyadari karena dia menutupi kekayaannya atau bisa saja salah seorang teman Anda juga melakukannya dan Anda tidak mengetahuinya.

Ada banyak sekali cerita dalam buku ini yang mengisahkan kehidupan seseorang. Namun saya paling tertarik dengan menabung. Karena kita tidak dapat memprediksi masa depan dan menabung sangat menguntungkan untuk kita.

Masih banyak tips dan trik untuk menabung yang terdapat di buku ini. Jadi, kalian dapat membeli buku ini jika penasaran dengan kisah-kisah menarik lainnya. 

Tulisan Hezekiel Sibarani

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Labersa Hotel, Balige

Cara Self Love for Girls

Julie & Julia