Random

Sebagai orang dengan otak yang acak dan impuls, aku sering menghabiskan waktu sesuai dengan maunya pikiranku saja.

Pengen baca, baca
Pengen nonton, nonton
Pengen nulis, nulis
Pengen kerja, kerja
Pengen marah, marah

Pokoknya sesenangnya alur pikiranku saja. Apakah ini berarti aku dikendalikan pikiranku? Bukankah seharusnya aku yang kendalikan pikiranku? It's mean, waktuku lebih banyak habis untuk sukak-sukakku daripada untuk investasi masa depanku.

Padahal ya, rang orang punya vision board yang membuat mereka setia pada proses dan peta perjalanan hidupnya.

Tentu donk, aku juga pernah punya target-target, tapi ya gitu... saat jalan ke targetku, ntar aku belok kanan, putar balik, jungkir balik, balik kanan, lompat-lompat, kembali lagi ke start, trus belok lagi ke kiri, dahlah... entah kapan sampai ke garis finish.

Kalau lagi sadar, aku bikin to do list biar aku tetap on the track. Pas lagi nggak sadar (dan lebih sering) aku bakal hilang arah dan tersesat lagi pada kebiasaan otomatis, menyimpang dari lintasan.

To do list sangat membantu untuk terikat pada sistem yang kita bangun, yang garisnya menuju sasaran. To do list juga memunculkan perasaan produktif. Sekonyol-konyolnya random di otakku, aku pasti berusaha bisa mencentang daftarku.

Menulis blog ini bagian dari to do listku hari ini. 
Centang!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Labersa Hotel, Balige

Cara Self Love for Girls

Kegalauan Emak-Emak Bekerja